Cut Putri cucu Sultan Jauharul Alamsyah Johan Berdaulat Zilullah Fil Alam itu mengatakan, bahwa Aceh bahkan terkenal sebagai pintu masuknya agama Islam pertama kali di nusantara, yang pusat penyebarannya terletak di Gampong Pande Banda Aceh.
“Terimakasih yang tak terhingga dari Aceh, untuk semua saudara kami di nusantara dan seluruh bangsa-bangsa di dunia atas segala bantuan, kepedulian, perhatian, dan cinta kasihnya kepada kami bangsa Aceh, sehingga Aceh mampu melewati ujian tsunami dan bangkit berdiri kembali,” kata Cut Putri cucu Kesultanan Aceh Darussalam.
Cut Putri Pemimpin Darud Donya berharap, agar jalinan persaudaraan dan kerjasama antara Aceh dan negara-negara dunia yang telah ikut membantu Aceh saat tsunami 2004, dapat terus berjalan dan dilanjutkan di masa kini hingga masa depan, sehingga persaudaraan Aceh dengan seluruh negara-negara di dunia dapat terus lestari.
“Hal ini sebagai wujud terima kasih dan apresiasi tertinggi Aceh kepada Dunia, karena Aceh telah menjadi simbol momentum bersejarah dunia tentang persatuan dunia internasional untuk kemanusiaan,” kata Cut Putri.
“Kedepan semoga Aceh dapat terus menjalin persaudaraan dan kerjasama dengan berbagai negara di dunia dalam segala bidang, dan semoga Aceh dapat terus mengenal dan membangun jati dirinya, fisik dan mental, melalui segala kearifan lokal yang telah diwariskan para indatu, dalam rahmat Islam,” harap Cut Putri Pemimpin Darud Donya, cucu Sultan Aceh yang menjadi saksi hidup dahsyatnya peristiwa tsunami Aceh.