“Harapannya faktor risiko yang dapat melahirkan bayi stunting pada catin PUS dapat terindetifikasi dan dihilangkan sebelum menikah dan hamil. Salah satu fokus dalam pendampingan adalah meningkatkan pemenuhan gizi catin PUS untuk mencegah kekurangan energi kronis dan anemia sebagai salah satu risiko yang dapat melahirkan bayi stunting,” jelasnya.
Sementara itu Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Waluyo Ajeng Lukitowati mengatakan ini adalah salah satu bentuk komitmen Provinsi Jawa Timur dalam penurunan angka stunting di Jawa Timur melalui dukungan lintas sektor dan mitra kerja baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.(hd)