TN.JAKARTA l — Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Linge, Fauzan Azima meluncurkan buku “Sang Gerilyawan”, Memoar Panglima Linge di Balai Budaya, Jalan Gereja Theresia, Jakarta Pusat, Sabtu, 18 Desember 2021.
Buku yang mendokumentasikan perjalanan perjuangan Fauzan semasa dia masih bergerilya itu dibuka oleh ketua Balai Budaya Jakarta, Syahnagra Ismail.
Fauzan Azima menggatakan, buku tersebut diterbitkan untuk mendokumentasikan berbagai peristiwa dan perjalanan perjuangan semasa bergerliya di Aceh. Namun, kata dia, buku tersebut tidak pula bertujuan mengungkit luka lama, tapi hanya untuk penggambaran bahwa Aceh pernah berada di fase konflik.
“Jika ditanya untuk apa peluncuran buku ini, saya akan menjawab buku ini hanya untuk mendokumentasikan perjalanan saya semata. Saya berharap di akhir diskusi nanti, saya akan mendapatkan masukan untuk kemudian memperbaiki isi buku,” jelas dia.
Buku dengan ketebalan 300 halaman lebih itu mengungkapkan banyak peristiwa yang coba ditulis ulang lewat ingatan terputus-putus Fauzan Azima. 10 memoar yang ada di dalam buku itu sendiri berbicara hal penting dan perlu dicatat agar dapat dibaca oleh generasi masa depan.
Wartawan senior Tempo, Mustafa Ismail yang menjadi pembicara dalam acara peluncuran buku tersebut mengatakan, apa yang ditulis Fauzan Azima dalam bukunya adalah puzle sejarah yang penting untuk masa depan Aceh. Apalagi, buku tersebut ditulis dengan baik dan sangat renyah untuk dibaca, hampir serupa novel tapi bukan fiksi.