Serang, transnews.co.id-Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten Tabrani, menungkapkan sebanyak 572 UMKM di Provinsi Banten sudah mengikuti pelatihan jualan di toko online atau e-commerce.
“Kali ini ada sebanyak 200 UMKM turut mendapatkan pelatihan e-commerce. Tujuannya meningkatkan volume usaha 200 peserta pelatihan,”ujar Tabrani usai membuka Pelatihan Fasilitasi dan promosi UMKM melalui e-comerce ,Selasa (11/2/2020).
Narasumber yang dihadirkan dalam pelatihan tersebut adalah anggota Komisi 2 DPRD Provinsi Banten Desy Yusandi, AVP Public Policy and Government Relations Bukalapak Bima Laga, dan konsultan ekspor asal Singapura Ahmad Rizah.
Tabrani mengungkapkan, menurut data BPS Provinsi Banten, jumlah usaha mikro yang beromset sampai Rp 300 juta pertahun mencapai 823.496 usaha dan mampu menyerap 1.646.992 tenaga kerja. Sementara usaha kecil yang beromset Rp 300 juta hingga Rp 2,5 miliar per tahun mencapai 153.313 usaha dan mampu menyerap 459.939 tenaga kerja.
“Sedangkan usaha menengah yang memiliki omset Rp 2,5 miliar hingga Rp 5 miliar mencapai 7.309 usaha dan mampu menyerap 43.854 tenaga kerja,”ujar Tabrani
Dijelaskan Tabrani, produk UMKM dari Provinsi Banten yang telah berhasil menembus pasar ekspor adalah alas kaku, anyaman pandan, kerajinan dari enceng gondok, tas dari kulit ular, emping, ekstrak jahe, minuman jahe, serta gula aren artau gula semut.
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten, lanjut Tabrani, telah memfasilitasi 800 UMKM dalam pemasaran online. Sebanyak 572 UKM sudah mampu mengakses pemasaran online pada empat toko online. Yakni: pesona (Pesanan Oleh-oleh Nusantara) JNE Express, bukalapak, blibli, serta blanja.