“Ketika sudah terbentur sedikit dengan berbagai prasyarat untuk mengurus beberapa perizinan atau sertifikasi – sertifikasi tertentu atau lebih ke teknis itu biasanya mereka itu stop,” terangnya.
Arumi menginginkan, pengusaha-pengusaha perempuan di Jawa Timur tidak merasa sendiri. Terlebih saat mereka berhadapan dengan kesulitan-kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Bahwa ada dekranasda yang akan berdiri membantu mereka.
“Kita ingin memastikan, kita ada disitu mendampingi supaya keribetan-keribetan itu dilaksanakannya bersama tidak sendiri karena perempuan itu kadang-kadang suka seperti itu, asalkan bersama itu jadi lebih mudah,” ucapnya.
Ketua Dekranasda Jatim ini memaparkan tahun 2022 dirinya bersama Dekranasda dan beberapa OPD terkait akan mengadakan pelatihan yang bisa memfasilitasi para pengusaha dalam mengembangkan usahanya dari hulu ke hilir. Ia mengutarakan bahwa pelatihan-pelatihan tersebut juga bentuk pendampingan yang mulai dari menentukan produk dan kualitasnya lalu penentuan standarisasi produknya, legalitas perizinan di beberapa aspek, sampai pada digitalisasi pemasarannya.
“Jadi sebetulnya pelatihan-pelatihan yang memang istilahnya dari hulu sampai hilir yang disupport oleh OPD terkait kita bentuk dalam kelas yang instensif supaya ada outcome yang lebih terukur mungkin lebih seperti pelatihan tapi lebih ke keseluruhan,” paparnya.(hd)