“Ketika seseorang, terutama perempuan, sudah bisa merasa berdikari, maka permasalahan sosial yang biasa menimpa perempuan secara otomatis akan berkurang. Karena perempuan itu sendiri sudah bagus, strong, dan percaya diri,” lanjut istri Wakil Gubernur Jatim.
Arumi juga menerangkan, bahwa solusi ini relatif dapat dilakukan oleh semua rentan umur. Sehingga tidak ada batasan terkait siapa yang bisa melakukannya, terlebih bisnis memiliki banyak jenis dan model yang bisa diaplikasikan.
“Kita bisa lihat banyak sekali kasus-kasus inspiratif di mana anak-anak yang mungkin masih dalam usia sekolah mampu membuat produk. Inilah yang biasa kita sebut sebagai ekonomi kreatif,” jelasnya.
Selain itu, bisnis juga bermanfaat bagi sektor perekonomian Indonesia dan daerah. Maka dari itu, Arumi berharap agar apa yang diajarkan dalam workshop dapat diaplikasikan langsung oleh peserta.
“Setelah 2 tahun pandemi ini, UKM lah yang menjadi harapan kami untuk kebangkitan Jawa Timur dan ekonomi di Jawa Timur. Jadi sukses terus, bapak-ibu sekalian. Mudah-mudahan workshop kali ini betul-betul bisa dimanfaatkan, teori-teori itu bisa diaplikasikan, dan hasilnya mudah-mudahan bisa sesuai dengan harapan kita semua,” harapnya.
Sebagai informasi, Workshop Penguatan Usaha KUKM Manajerial kali ini bertema “Bisnis Model Kanvas Merupakan Strategi Pemasaran yang Efektif “. Pelatihan diikuti oleh 52 anggota Dekranasda se-Jatim dan dilangsungkan selama 2 hari, yakni 30 – 31 Mei 2022. (hd)