“Baik dalam sikap, prilaku sebagai wartawan, dan juga dalam menulis berita. Makanya ada Kode Etik Jurnalistik sebagai pedoman bagi wartawan. Peran organisasi wartawan diantaranya terus membina attitude anggotanya” tandas Sapto.
Terkait giat Ngopi Bareng, Sapto juga memberikan apresiasi karena kegiatan ini sangat bagus, inspiratif dan positif
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan Ngopi Bareng SWI ini. Melalui diskusi seperti ini, saya selaku narasumber jadi bisa mendengar hal-hal yang selama ini tidak kami ketahui, ternyata muncul disini. Artinya ada pertukaran informasi yang positif diantara kita” ungkapnya.
Oleh karena itu, kegiatan ini harus terus ditingkatkan dengan berbagai narasumber yang kompeten dibidangnya. Tentunya dengan tema-tema yang bukan hanya berbicara mengenai lembaga persnya, tapi juga yang berkaitan dengan usaha media, lalu bagaimana terkait penguatan organisasi, bagaimana juga peningkatan kapasitas SDM atau tentang hukum. Karena pers berkaitan dengan semuanya.
‘Semakin sering kita melakukan diskusi seperti ini, maka semakin bagus dan akan banyak menambah wawasan kita masing-masing,” ucap Sapto.
“Seluruh pengurus dan anggota SWI untuk terus aktif, dan membahas banyak hal tentang pers, sehingga SWI bukan hanya sekedar tempat kongko, tapi juga jadi sarana pembinaan dan peningkatan pengetahuan dunia pers.” pungkasnya.
Acara Ngopi Bareng yang dipandu oleh Johan Sopaheluwekan itu berlangsung selama 90 menit, dihadiri oleh Sekjen SWI Herry Budiman, Bendahara Umum Anwar Nurdin, Kabid Humas DPP SWI Hendra Gunawan, Kabid Hubal Arief Ramdhani, dan perwakilan pengurus Dewan Pimpinan Wilayan (DPW) DKI Jakrta, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) SWI Kota Depok, dan DPD SWI Tangerang Raya serta perwakilan Jurnal Wicaksana Grup (JWG). *