Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, saat ini bangsa Indonesia sedang menapakkan kaki menuju puncak bonus demografi. Dimana penduduk usia produktif (mayoritas generasi muda) akan menjadi bagian terbesar dari komposisi penduduk Indonesia. Di sinilah peran penting dan krusial hadirnya organisasi kepemudaan dalam membentuk generasi muda agar mendapatkan bekal wawasan kebangsaan yang memadai.
“Menguatkan nilai-nilai kebangsaan di kalangan remaja merupakan sebuah proses yang harus dilaksanakan secara bertahap, tidak serta merta atau instan. Karena itu diperlukan ketepatan metode dan kesinambungan proses, agar dapat mengakar kuat dalam setiap diri generasi muda,” terang Bamsoet.
Dewan Pakar KAHMI ini menekankan, membekali generasi muda dengan nilai-nilai ke-Indonesiaan mesti dilaksanakan dengan kesungguhan agar mengakar kuat dalam benak setiap anak bangsa, dan tidak mudah tergoyahkan oleh arus perubahan zaman. Dalam kaitan ini, generasi muda bukan sekedar objek, tetapi menjadi bagian tidak terpisahkan dari proses pembangunan wawasan kebangsaan.
“Dengan segala potensi diri yang penuh energi, dinamis, optimis, serta literasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai, generasi muda mesti berperan sebagai generator dan dinamisator dalam pembangunan jatidiri dan karakter bangsa,” tandas Bamsoet.
Calon Ketum IMI 2021-2024 ini meyakini, kemampuan menggerakkan roda pembangunan, dan ketahanan dalam mengatasi berbagai tantangan dan hambatan, hanya akan berhasil apabila ditopang dengan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Yakni kompeten, kapabel, berkarakter kuat dan mempunyai mentalitas luhur.