“Indonesia dan Korea Selatan juga tergabung dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Melibatkan 10 negara ASEAN ditambah lima negara besar lainnya yakni Australia, New Zealand, China, Jepang dan Korea Selatan. Menjadikan RCEP sebagai kemitraan perdagangan terbesar dunia dengan total GDP USD 26 triliun dan melibatkan hampir sepertiga populasi warga bumi,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menerangkan, Korea Selatan merupakan salah satu mitra dagang dan negara asal investasi terbesar bagi Indonesia. Nilai perdagangan Indonesia dan Korea Selatan dari Januari-September 2020 mencapai USD 9.65 miliar.
Dijelaskan Bamsoet, Investasi Korea Selatan di Indonesia pada tahun 2020 berjumlah USD 1,14 miliar yang tersebar di 2.412 proyek. Nilai tersebut turun dibandingkan tahun 2017 yang berjumlah USD 2,02 miliar yang tersebar di 3.274 proyek.
“Kami mendorong investasi Korea Selatan di Indonesia bisa kembali ditingkatkan. Apalagi saat ini sudah ada kemudahan perizinan melalui UU No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,” terang Bamsoet.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menambahkan, Indonesia dan Korea Selatan juga telah memiliki kerja sama dalam beberapa proyek pengadaan Alat Utama Sistem Pertahanan (ALUTSISTA). Seperti kapal selam, pesawat latih, kendaraan tempur dan pengembangan bersama pesawat tempur KF-X/IF-X.
“Kedua negara juga telah meresmikan Kapal Selam KRI Alugoro 405 di Surabaya pada 11 April 2019 hasil kolaborasi PT PAL dengan DSME sebagai kapal ketiga hasil kerja sama Joint Venture Kapal Selam Batch ke-1 RI-Korea Selatan. Kerjasama pertahanan antar kedua negara harus terus ditingkatkan, agar kedua negara bisa saling mengembangkan industri pertahanan,” pungkas Bamsoet. (*)