BANYUWANGI, transnews.co.id – Bandara Banyuwangi meraih sertifikasi Greenship Net Zero Healthy Ready (NZH) dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Bandara Banyuwangi tersebut menjadi yang pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat NZH, karena dinilai memiliki konsep bangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kamis (28/12/2023).
GBCI adalah lembaga yang berwenang menyelenggarakan sertifikasi bangunan hijau di Indonesia. GBCI merupakan lembaga nirlaba yang berkomitmen mendorong terciptanya gedung-gedung hijau ramah lingkungan, dan bagian dari World Green Building Council yang berpusat London.
Eksekutif General Manager (EGM) Bandara Internasional Banyuwangi, Johan Seno Acton mengatakan, sertifikat ini diterima oleh Direktur Enginering PT. Angkasa Pura II di Jakarta pada November 2023 lalu. Dengan diterimanya sertifikasi Greenship NZH ini, lanjut dia, semakin menegaskan konsep green building yang sejak awal diterapkan oleh bandara yang dirancang arsitek nasional, Andra Matin.
“Dengan terbitnya sertifikat ini menjadi bukti bahwa Bandara Banyuwangi adalah Green Airport. Dimana praktik-praktik pembangunan berkelanjutan memang dilaksanakan seperti pengelolaan ramah lingkungan, efisiensi dalam penggunaan energi, dan pemenuhan energi baru terbarukan (EBT),” urainya.
“Sehingga bisa dibilang Banyuwangi berkomitmen mendukung program pengurangan emisi karbon dan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT),” imbuhnya.
Disebutkannya ada sejumlah aspek penilaian. Antara lain aspek kesehatan dan kenyamanan (Health & Comfort), yang terdiri atas kenyamanan termal (panas) dalam ruang dan pergantian udara ruangan.