“Satu titik tanah longsor menutup jalan menuju ke Desa Pembakulan HST dengan panjang 35 meter, memutus jalur transportasi warga, tetapi tidak ada korban jiwa. sementara untuk di Pulau Sembilan diperkirakan sekitar 20 rumah yang tertimbun, korban jiwa belum diketahui dan banyak penduduk mengungsi ke laut di kapal. Informasinya juga ada dua anak yang masih belum diketemukan,” kata Achmadi.
Sementara di Kabupaten Tabalong, tepatnya Kecamatan Haruai, anggota UPBS didampingi Camat, Polsek, dan Koramil siaga memantau jalan dan rumah warga yang terendam banjir luapan Sungai Kinarum dan Sungai Muara Uya.
“Perkembangan debit air Sungai Haruai saat ini masih mengalami kenaikan. Untuk jalur aktivitas jalan mulai Desa Halong sampai Desa Nawin saat ini masih terputus karna kedalaman air sekitar 140 cm atau sepinggang orang dewasa. Untuk penerangan lampu PLN masih dinyalakan dan air bersih PDAM masih bisa jalan karena posisi masih aman,” ucap Achmadi.
Kemudian, di Kabupaten Tapin banjir terjadi di Kecamatan Binuang dengan total 5 Rumah, 5 KK dan 20 jiwa terdampak air yang merendam rumah.
“Di Kabupaten Banjar, terjadi di Kecamatan Sambung Makmur dan Pengaron. Ketinggian air dengan intensitas tinggi dalam dua hari terakhir merendam pemukiman mencapai 30 cm sejak pagi hari, namun hingga siang hari debit air mengalami penurunan secara perlahan,” kata Achmadi.