Banyak Masalah: Bansos Sembako Sebaiknya Dialihkan Ke Tunai

Faisal menambahkan, keleluasaan memilih sirna karena isi paket sembako sama untuk seluruh penerima bantuan. Menurut teori mikroekonomi, pilihan yang lebih banyak akan memberikan kepuasan lebih tinggi ketimbang bantuan barang,” katanya.

Uang tunai ini,sambung Faisal bisa dibelanjakan di warung tetangga atau pasar rakyat, yang pada akhirnya membuat perputaran uang di kalangan pengusaha kecil, mikro, dan ultra-mikro bertambah. Perputaran uang dalam skala seperti ini tentu menambah panjang nafas mereka yang sudah tersengal-sengal diterpa pandemi.

“Maslahat yang diterima mereka lebih merata ketimbang lewat pengadaan terpusat,” katanya lagi.

Faisal mengatakan, bantuan tunai pun sebenarnya menguntungkan si pemberi. Mereka tak membutuhkan ongkos tambahan untuk transportasi, pengemasan, upah bagi petugas, serta beragam biaya administrasi dan pelaporan lain.

Momentum Mempercepat Inklusi Keuangan Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra el Talattov menambahkan, bansos tunai, lebih spesifik yang disalurkan lewat bank langsung ke rekening penerima, memang meminimalisasi potensi korupsi.

“Selama sudah berdasarkan NIK, sudah punya akun bank, relatif sulit untuk dikorupsi. Enggak bisa dipangkas lagi,” tuturnya.

Selain itu, yang menurutnya juga penting dari bansos tunai via bank adalah dapat meningkatkan inklusi keuangan Indonesia. Juga masyarakat punya akses lain ke program pemerintah,” pungkasnya.(*) Editor:Nas

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com