Menurut Ipuk, literasi digital termasuk sebuah keniscayaan. Pihaknya terus mendorong UMKM untuk adaptif terdapat perubahan, sebab yang tidak berubah pasti akan tertinggal. Ia juga memfasilitasi UMKM untuk masuk atau menembus ekosistem digital.
“Saya rasa peluangnya masih terbuka lebar, karena Kemenkop UMKM merilis saat ini baru 10,25 juta UMKM atau sekitar 16 persen dari UMKM Indonesia yang terhubung dengan ekosistem digital. Ini meningkat dari tahun lalu yang hanya 13 persen atau 8,3 juta pelaku UMKM yang masuk ekosistem digital,” terangnya.
Hasil survey kepada pelaku usaha di Banyuwangi, 40,3 persen produk UMKM di Banyuwangi sudah dipasarkan secara online. Baik melalui medsos, marketplace atau whatsapp bisnis. Ia berharap akhir tahun ini bisa meningkat hingga 60-70 persen.
“Untuk itu kami terus menguatkan sistem dan akses digital kami dengan program-program prioritas kami agar UMKM Banyuwangi bisa bertahan dan berkembang dari ke depannya,” ujarnya.