Belum Ada Akses Jalan Permanen: Wisata Alam Desa Karangrejo Garum Perlu Dikembangkan

Gapura Selamat Datang jalur pendakian Gunung Kelud Via Desa Karangrejo. (Photo-JJ)
Pelepasan benih ikan untuk menjaga exosistim air di jalur pendakian. (Photo-JJ)
Blitar, Transnews.co.id-Potensi wisata desa Karangrejo di lereng Gunung Kelud menyimpan obyek wisata alam yang sangat indah, namun disayangkan belum dikembabgkan secara maksimal oleh pemerintah desa Karangrejo serta oleh masyarakat,padahal obyek tersebut bisa dijadikan sebagai salah satu Pendapatan Asli Desa (PAD).

Selain alamnya indah dan Exotice, ada salah satu obyek yang menarik untuk dikembangkan lebih jauh dan perlu adanya pembinaan lebih lanjut, misalnya jalur pendakian Gunung Kelud via Karangrejo.

Informasi yang berhasil dihimpun TransNews dilapangan, Jumat (19/3/2021) menyebutkan, wisata jalur pendakian tersebut masuk area desa wisata Karangrejo,kecamatan Garum kabupaten Blitar Jawa Timur.

Saat ini jalur wisata itu pengelolaanya ditangani oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) KOPELI Wana Jaya dibawah naungan LMDH Wana Karya Mukti.

Diketahui kepengurusan baru di Ketuai oleh Edi Subandriyo,sudah diresmikan serta berbadan hukum yang sudah disahkan lewat Akta Notaris.

Menurut Edi, yang berhasil ditemui Transnews menjelaskan beberapa kegiatan yang telag dilakukan oleh LMDH Wana Karya Mukti melalui Pokmas Wana Jaya diantaranya melakukan penanaman pohon untuk menambah kekayaan hayati di jalur pendakian. Selain itu untuk menyelamatkan sumber air pihaknya telah melepaskan benih ikan di beberapa tempat disepanjang sumber air,”jelas Edi.

Edi mengungkapkan bentuk kegiatan tersebut sepenuhnya dilakukan secara swadaya. Padahal untuk setiap kegiatan yang dilakukan memerlukan anggaran atau dana

“Tetapi selama ini belum ada sesuatu yang didapatkan dari desa sendiri ataupun dari dinas terkait,”ujarnya.

Edi menambahkan,untuk menunjang agenda kegiatan serta usaha pariwisata di Jalur Pendakian Gunung Kelud Via Karangrejo perlu dibuatkan akses jalan permanen untuk menunjang transportasi menuju objek wisata,

“Hal itu untuk mempermudah bagi para pengunjung, pelatihan serta beberapa hal lain untuk menunjang kegiatan desa wisata di Karangrejo,” harapnya.

Edy menegaskan LMDH Wana Karya Mukti sudah berdiri sejak tahun 2014. Semenjak adanya pandemi COVID-19 banyak agenda yang bisa mendatangkan wisatawan jadi terhenti, seperti peringatan kemerdekaan dan pengibaran bendera di puncak Gunung Kelud

“Masa liburan sekolah yang biasanya ramai adanya kegiatan Camping dan agenda kegiatan lain,kini menjadi terhenti,” pungkasnya.

Sementara Kepala Desa Karangrejo serta Dinas Pariwisata setempat, hingga berita ini diturunkan terkait potensi wisata itu, belum bisa dihubungi.

Namun sejumlah warga yang tergabung dalam LMDH dan Pokmas berharap ada perhatian untuk mengembangkan potensi wisata di Karangrejo.(JJ) Editor:Nas

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com