Palembang, Transnews.co.id – Gubernur Sumatra Selatan H. Herman Deru membentuk satgas monitoring ketersedian minyak goreng untuk menanggulangi kelangkaan minyak goreng yang ada di Sumsel.
Hal tersebut diutarakannya usai mengikuti rapat monitoring ketersediaan minyak goreng di Provinsi Sumatra Selatan, di Griya Agung, Selasa (26/4/2022).
Ditemui usai rapat, Herman Deru mengatakan, rapat ini membahas agar minyak goreng curah yang kebutuhannya hanya 134 ton per hari dapat terpenuhi.
“Bagaimanpun caranya, saya minta ini dapat terpenuhi, karena total produksi minyak curah di Sumsel sekitar 1.320 ton per hari, kita hanya minta alokasikan kebutuhan curah lokal,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Herman Deru mengungkapkan dirinya bersama pihak terkait telah menyepakati agar hal ini dapat teralokasikan dengan baik.
“Untuk mengatasi masalah kelangkaan, saya bentuk satgas dan akan ditanda tangani juga hari ini, di dalamnya memuat tupoksi dan apa saja yang akan diawasi. Kita libatkan semua unsur, yaitu polisi, TNI, kejaksaan, dan unsur lainnya seperti Polres dan Koramil,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan memastikan harga jualnya, dan dipastikan dimulai dari produsen, distributor, agen hingga ke konsumsen yang membeli sampai tingkat pasar yaitu HET Rp14.000/L atau Rp15.500 /Kg.
“Kendala utama ini antar distributor ke agen, bisa jadi karena jarak tempuh, bisa jadi juga ada keterlambatan pengiriman ke produsen. Saya sudah bilang bila perlu pinjam mobil tentara dan polisi jika memang dibutuhkan,” ujarnya.