BONDOWOSO,transnews.co.id – Berawal dari iseng dan coba-coba membuat tape crispy, akhirnya Nurul Hidayati pemilik produk ‘Tape Crispy GeHaEl (GHL’)’ Kabupaten Bondowoso, kewalahan melayani pesanan.
Produksi tape crispy Nurul sudah terpajang di gerai-gerai Alfamart se-Bondiwoso. Dan melengkapi rak yang menjadi tempat oleh oleh khas Bondowoso.
“Saya mengawali membuat tape crispy pada Februari 2022. Baru mengawali, sebulan kemudian tepatnya Maret, terjadi pandemi Covid-19,” kata Nurul di toko Alfamart Nangkaan Bondowoso, pada Jumat (17/3 /2023).
Nurul yang memiliki basick keilmuan di bidang apoteker mengawali usaha tape crispy berawal.saat ke Kota Malang melihat kripik tape yang dijual di sebuah pusat oleh-oleh.
Darisitu kemudian muncul ide untuk membuat tape crispy yang saat ini menjadi brand miliknya dan telah berkembang pesat.
“Bondowoso kan terkenal sebagai sentra tape, akhirnya saya membuat tape crispy setelah sebelumnya melakukan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi),” tambah dia.
Akhirnya setelah melakukan ATM Nurul mengemas produknya terlihat eye catching dibanding keripik tape yang dilihatnya yang hanya dibungkus alumunium foil dan ditempel stiker.
Selain itu produk tape crispy miliknya juga dibuat dalam empat varian rasa yakni original, coklat, keju dan pedas. Sementara keripik tape yang mengilhami dia hanya dibuat dalam satu varian rasa yakni original.
“Awal produksi cuma 100 pcs, kemudian saya posting di sosmed, dan tanpa disangka langsung laku,” sebutnya.
Darisitulah akhirnya produksi tape crispy GHL milik Nurul terus meningkat, dari semula yang kapasitan mesin produksi hanya 5 kg per hari meningkat menjadi 30.kg per hari.