Sementara itu, Plt. Kepala Bappeda Blora, Rini Setyowati, mengatakan bahwa dalam paparan menyampaikan beberapa data di antaranya terkait kondisi demografi, tantangan pembangunan, data pertumbuhan ekonomi, data penanganan kemiskinan, hingga indeks pembangunan manusia di Kabupaten Blora.
“Tadi juga kita sampaikan beberapa program unggulan seperti Satu Desa Dua Sarjana, Beasiswa Pelajar dan Santri, KKN Tematik di Desa Miskin, Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT), Satu OPD Satu Desa Dampingan, pelaksanaan e-goverment, e-planning, hingga pembangunan Mal Pelayanan Publik yang masuk tercepat di Indonesia dan menjadi rujukan beberapa daerah untuk studi banding,” ucap Rini.
Tidak hanya capaian, pihaknya juga menyampaikan tahapan sinkronisasi perencanaan pembangunan antara Pemkab Blora dengan prioritas Pembangunan Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat dalam RKPD tahun 2022. Kemudian upaya penanganan pandemi yang saat ini Blora masih bertahan dalam PPKM Level 1 di Jawa Tengah.
“Semoga paparan dan tanya jawab yang kita laksanakan bersama teman-teman OPD terkait tadi bisa memberikan hasil yang maksimal untuk perbaikan pembangunan di Kabupaten Blora,” kata Rini.
Turut hadir dalam tahapan penilaian 10 besar nominasi Penghargaan Pembangunan Daerah, diantaranya perwakilan DPMPTSP, BPPKAD, BPS, DLH, tim TP2D, hingga akademisi.
Prasetyo Aribowo, selaku salah satu anggota tim penilai dari Bappeda Jateng mengaku senang atas capaian Kabupaten Blora dalam seleksi Penghargaan Pembangunan Daerah tingkat Jawa Tengah.