Kepada jajarannya, Gus Muhdlor mewanti-wanti agar tidak bekerja sendiri-sendiri. Ia mencontohkan keberhasilan merevitalisasi PSU dan mengembalikan fungsi jalan TPI merupakan kerja kolaborasi lintas OPD. Mulai dari DLHK, Satpol PP dan dinas PU BM SDA juga akan dilibatkan dalam penataan drainase atau saluran air yang ada disepanjang jalan TPI.
Semua OPD terkait, kita dikerahkan untuk merealisasikan kebijakan yang jelas-jelas memberikan dampak nyata kepada masyarakat luas. Di jalan TPI ini, semenjak dibersihkan, sekarang sudah tidak ada lagi kemacetan. Sudah terlihat longgar, juga kelihatan bersih, terang Gus Muhdlor.
Dukungan dari masyarakat kata bupati muda itu penting sekali, karena kerja pemerintah adalah melayani masyarakat. Oleh karena itu Gus Muhdlor sangat terbuka menerima masukan warga Sidoarjo. Ia mengajak masyarakat Sidoarjo untuk bersama-sama mengawal pembangunan kota Delta ini.
Satu lagi yang harus dipikirkan bersama, menurut Gus Muhdlor membangun kota yang hanya berorientasi pada pendapatan saja tanpa diikuti dengan kebijakan yang berpihak pada kelesatarian lingkungan, maka jangka panjangnya akan banyak menimbulkan masalah.
Kami tidak ingin membangun kota delta ini mengabaikan kelesatarian lingkungan, efek jangka panjangnya pasti akan berdampak buruk, seperti buruknya kualitas udara dan meningkatnya polusi. Karena Sidoarjo ini sudah menjadi daerah industri. Ini yang kita kerjakan sekarang gencar merevitalisasi RTH dan PSU, pungkas Gus Muhdlor.
Kepala DLHK M. Bahrul Amig yang ikut bersih-bersih bersama bupati dan warga TPI mengaku siap mengerahkan jajarannya untuk membantu merevitalisasi drainase. Ia akan mengajak Dinas PU BM SDA untuk bersama-sama merevitalisasi sejumlah PSU di kawasan pusat kota itu.