Butuh Asupan Modal: Melirik Industri Rumahan ‘Kerupuk Mie’ di Masa Pandemi

Tasikmalaya,transnews.co.id-Industri kreatif rumahan kerupuk mie milik Tarom yang berlokadi di Kp Sarakan, RT 3 RW 3, Desa Cikukulu Karangnunggal Tasikmalaya Jawa Barat, butuh asupan modal tambahan untuk pengembangan.

Hal itu di ungkapkan Tarom, saat crew Transnews mengunjungi lokasi pabrik pengolahan krupuk mie, Minggu (5/7/2020).

Tarom menjelaskan, pabrik kerupuk mie sudah berdiri sejak tahun 1975. Jumlah karyawan yang di kelolanya sebanyak 9 orang dengan sistim upah harian sebesar 50 ribu rupiah,”terangnya. 

Menurut Tarom hasil produksi perhari bisa mencapai sampai 80 Kg jika cuaca panas. Bahan baku yang digunakan dari singkong.

“Hasil produksi kerupuk mie dipasarkan ke setiap kecamatan hingga masuk ke Kab/Kota Tasikmalaya,”ungkapnya.

Untuk bisa bertahan di situasi pandemi covid, kata Tarom, dirinya berupaya memenuhi pesanan pelanggan dengan dengan berbagai cara termasuk utang pinjam modal. 

“Satu sisi bagaimana memenuhi pesanan, sisi lain juga bagaimana menghidupi karyawan dan keluarganya. Makanya utang pinjampun jadilah, “ujar Tarom. 

Tarom mengaku ingin mengembangkan usahanya ke arah lebih baik lagi,namun lagj lagi terkendala permodalan yang belum mencukupi.

“Saya berharap ada unsur pemerintah melalui UKM atau bapak angkat bisa membantu permodalan supaya produksi terus berjalan, mengingat banyaknya pesanan dari konsumen “katanya. (Mal/Nop)Editor:Nas

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com