“Kita lakukan edukasi melalui Pantarlih saat coklit dan bagikan di grup RT RW, agar warga datang ke TPS,” untainya.
Selain itu, Nelda juga akan memantau melalui pihak kelurahan, terkait persiapan tiap TPS dan membuat jadwal dari H -1 sampai hari H.
“Saat Pilpres dan Pileg lalu, karena kotak suara kumpul di balai rakyat, saya pantau langsung ke balai rakyat sampe pagi,” jelasnya.
Ia mengakui, kesadaran warga saat itu masih kurang sehingga 22 persen Golput.
“Saya harapkan Pilgub dan Pilwalkot nanti bisa mencapai 100 persen, dengan mengubah cara sosialisasi dan edukasi,” tandasnya.
Sebagai penutup acara, Wiyana meminta agar setiap Kelurahan mengimbau kepada TPS mencari cara gimana warga mau datang ke TPS.
“Kelurahan bisa membuat TPS unik atau seragam yang unik, untuk memacu warga hadir d TPS dan edukasi warga, apa manfaat bagi mereka jika gunakan hak pilih,” imbaunya.
Wiyana juga memberikan apresiasi kepada DPD SWI Depok, yang menggagas Ngobar tersebut denga jajarannya.
Katanya, dengan diskusi seperti itu, para wartawan bisa menyebarkan informasi terkait Pilkada kepada masyarakat.
“Peran teman-teman SWI Depok sangat penting, dalam menyampaikan informasi dan mengedukasi masyarakat, terkait Pilkada nanti,” tukasnya.
Lantas ia berpesan kepada SWI, terus berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Depok, dalam menyukseskan berbagai program pembangunan.
Selain itu, Ia pun mengharapkan agar organisasi wartawan SWI Depok, bisa terus eksis dengan berbagai kegiatannya.
“Sukses selalu SWI Depok, juga semakin eksis pemberitaan dan terus semangat dalam berkegiatan yang positif,” tandasnya.