BOGOR, transnews.co.id – Dalam beberapa hari terakhir terjadi intensitas curah hujan yang cukup tinggi di Wilayah Bogor, menurut pengamatan Badan Meteorologi Klimatogi dan Geofisika (BMKG) fenomena alam tersebut terjadi akibat sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudera Hindia barat daya Banten.
Tingginya curah hujan juga berdampak pada produksi air bersih karena tingginya tingkat kekeruhan air dibeberapa sungai yang terdapat diinstalasi pengolahan air (IPA) perumda air minum tirta kahuripan Kabupaten Bogor seperti sungai cianten sebagai sumber air dari cabang Pelayanan Leuwiliang, sungai Ciliwung sebagai sumber air dari cabang pelayanan kedung halang dan cabang pelayanan cibinong.
Dalam menghadapi situasi seperti ini perumda air minum tirta kahuripan kabupaten bogor telah menyiapkan pengaturan pendistribusian air dengan mengawasi produksi air di instalasi pengolahan air agar pengaliran tidak terganggu, namun jika tingkat kekeruhan air sudah mencapai angka lebih dari 5000 Ntu maka produksi air sementara akan dihentikan guna mencegah kerusakan pada pompa Intake di instalasi pengolahan air akibat air baku sudah bercampur dengan lumpur, pasir, dan material lainnya. Tak hanya itu saja bentuk antisipasi lainnya perumda air minum tirta kahuripan kabupaten bogor mengupayakan petugas operator untuk bersiaga membersihkan sampah dan lumpur di intake atau instalasi pengolahan air.
Untuk antisipasi di wilayah cibinong perumda air minum tirta kahuripam Kabupaten Bogor telah berkoordinasi dengan pihak pengelolaan sumber daya air (PSDA). Provinsi bendungan katulampa untuk selalu melaporkan tingkat ketinggian air Sungai Ciliwung agar ada antisipasi untuk memenuhi buffer reservoir saat curah hujan cukup tinggi.