Madiun, Transnews.co.id – Bertempat di Taman Kota Caruban Asti, Kabupaten Madiun , Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono didampingi Panglima Koarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto, meresmikan tiga monumen alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI AL yang memiliki nilai sejarah tinggi. Tiga Monumen tersebut yakni pesawat Nomad N – 24 P -843 dan ranjau tanduk, Monumen Tank Amfibi PT – 76 Korps Marinir TNI AL, serta meriam M- 30 Howitzer 122 MM, Minggu (16/1).
Ketiga Alusista yang kini menambah keindahan kabupaten Madiun tersebut, memang istimewa sebab telah digunakan pada berbagai operasi maupun latihan yang dilaksanakan oleh TNI AL dalam menegakkan kedaulatan NKRI. Termasuk pada operasi – operasi perjuangan yang tercatat dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Seperti pesawat patroli maritim Nomad N -24 yang menjadi monumen di Taman Kota Caruban Asti,merupakan unsur yang digunakan sebagai kepanjangan mata dan telinga dari kapal perang TNI AL dalam operasi dan berbagai latihan. Pesawat dari jajaran Puspenerbal ini merupakan pesawat buatan Australia tahun 1984, memiliki panjang 14,34 meter, dengan lebar 16,53 meter,dan telah menyelesaikan masa baktinya di TNI AL pada tahun 2012.
Selanjutnya Tank Amfibi PT – 76 yang saat ini salah satunya berada di lokasi Exit Tol Dumpil,merupakan kendaraan labis baja buatan Uni Soviet tahun 1951 dan masuk jajaran TNI AL pada tahun 1964. Tank amfibi ini telah digunakan korps Marinir TNI AL pada berbagai operasi , mulai dari Operasi Dwikora di Kalimantan tahun 1964 – 1965 , Operasi Seroja di Timor Timur tahun 1975 – 1979, hingga operasi pemulihan keamanan di Aceh pada tahun 2002 -2005.