Kota Bandung, transnews.co.id-Kepala Disdik Kota Bandung, Hikmat Ginanjar memastikan membuka peluang lebih besar bagi siswa untuk menentukan pilihan sekolah. Jika sampai pilihan terakhir siswa tidak diterima di sekolah pilihannya, MAKA Disdik siap menyalurkan ke sekolah swasta yang sudah bekerja sama dengan Disdik.
“Kita sediakan pilihan. Jika sampai di pilihan sekolah terakhir siswa belum diterima, kami akan salurkan. Karena berdasarkan kuota rombongan belajar, semuanya memadai,” ungkap Hikmat saat memberikan keteran pers di Auditorium Rosada, Balai Kota Bandung, Rabu (20/5/2020).
Ia menjelaskan, tahun ini ada sekitar 38.000 lulusan Sekolah Dasar (SD) yang siap melanjutkan sekolah ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sementara itu daya tampung siswa baru di SMP negeri hanya 17.000 siswa saja.
“Tapi kalau digabungkan negeri dengan swasta, kuotanya itu ada 42.000 kursi. Jadi cukup untuk menampung semua siswa. Seharusnya setiap anak bisa sekolah,” katanya.
Bagi calon siswa SD, anak atau orang tua bisa mendaftar sekolah lewat dua tiga jalur, yaitu jalur zonasi, afirmasi, dan perpindahan orang tua. Pada jalur zonasi dan afirmasi, siswa diberikan dua pilihan sekolah. Pilihan pertama calon siswa berhak memilih dua pilihan sekolah negeri di dalam wilayah zona. Selain itu, siswa juga bisa memilih sekolah swasta baik di dalam maupun di luar zona.
Sedangkan calon peserta didik SMP, Disdik membuka pendaftaran siswa lewat empat jalur, yaitu jalur zonasi, afirmasi, perpindahan orang tua, dan jalur prestasi. Pada jalur zonasi, siswa diberikan tiga pilihan sekolah. Pilihan pertama dan kedua adalah sekolah negeri yang berada di dalam zonasi, sedangkan pilihan ketiga adalah sekolah swasta.