Selain itu diharapkan agar pemerintah daerah Jawa Timur aktif dalam mempromosikan kawasan industri halal di Sidoarjo dan memberikan berbagai kemudahan. agar para investor dapat segera beroperasi di kawasan Ini.
Tantangan selanjutnya, kata Wapres, adalah membangun management Information system yang terintegrasi untuk mencatat data produksi maupun nilai perdagangan produk halal yang diproduksi dan diperdagangkan melalui kawasan industri halal.
Diperlukan adanya kodifikasi yang bisa mengintegrasikan sertifikasi produk halal dengan data perdagangan dan data ekonomi. Sehingga statistik data perdagangan produk halal melalui kawasani Industri halal ini dapat tercatat dengan baik.
Hal ini kata Wapres, harus dimulai dengan membangun ketelusuran dari mulai material berupa hasil pertanian dan perkebunan, produk hewani produk perikanan dan sumber daya kelautan.
“Kemudian berlanjut ke produk setengah jadi sampai dengan produk jadi yang siap pakai di tingkat konsumen,”ucapnya.
Sertifikasi produk halal lanjut Wapres, diharapkan dapat dimaknai oleh para pelaku usaha sebagai peningkatan nilai tambah dari produk mereka. Meningkatkan competitivness yang berujung kepada meningkatnya nilai ekspor produk halal Indonesia.
“Dalam webinar ini saya harapkan dapat dirumuskan berbagai usulan kebijakan yang dapat membantu pemerintah dalam menghadapi berbagai tantangan,”tutur Wapres.
Masih kata Wapres berkembangnya Kawasan Industri halal ini diharapkan menjadi penghela bagi berkembangnya layanan keuangan syariah maupun berkembangnya usaha Syariah di wilayah Jawa Timur.