Tasikmalaya,transnews.co.id-Bulan ini pemerintah kembali mulai menyalurkan bantuan modal kerja kepada pelaku usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan tujuan untuk menyelamatkan mereka dari ancaman gulung tikar di tengah pandemi covid-19.
Dedi, seorang pedagang warung kopi yang berada di desa Hegarwangi kecamatan Bantarkalong kab.Tasikmalaya,bercerita sejak pandemi covid-19 melanda pendapatannya menurun drastis.
Jika sebelumnya ia bisa mengantongi Rp 500 ribu setiap hari, sekarang pendapatannya tidak pernah lebih dari Rp 250 ribu/harinya.
“Sebelum pandemi pendapatan usaha bisa mencapai 500 ribu. Sekarang saat pandemi hanya 250 rubu saja/perhari,” katanya, Rabu (5/5/2021).
Meski begitu agar usahanya tetap bertahan, lelaki 30 tahun ini tetap bejualan tetapi mengurangi porsi dagangannya selama pandemi.
Dedi juga mengaku tak pernah mendapat bantuan usaha dari Dinas Koperasi UMKM provinsi Jawa Barat ataupun dari Pemerintah Pusat. Padahal sekarang ini para pelaku UMKM lain sudah mendapatkan bantuan modal.
Terkait hal itu, kata Dedi persoalan yang di hadapi karena minimnya informasi dan pelayanan pemerintah desa setempat untuk mendorong pengurusan persyaratan pendaftaran penerima bantuan tersebut.
“Saya berharap pemerintah desa jangan ada pengabaian supaya para pelaku UMKM dapat merasakan manfaat penyaluran bantuan modal kerja,”pungkasnya. (Cucu Baret) Editor:Nas