Bagi Dian, masalah kesehatan adalah hal yang utama. Jadi buru-buru adalah langkah tepat yang harus diambil jika mengalami keadaan darurat.
“Yang mengkritisi berobat gratis hanya dengan KTP dibilang bohong, berarti dia tidak tau konteksnya. Atau jangan-jangan hanya pura-pura tak mengerti, agar bisa menarik simpati masyarakat,” bebernya.
Lebih jauh Dian menerangkan, sebagai orang yang duduk di parlemen sudah seharusnya kata-kata yang keluar harus berisi tentang edukasi kepada masyarakat.
“Ini malah menakut-nakuti masyarakat dengan menyebut program berobat hanya dengan KTP bohonglah, tidak bisa buru-buru lah, kan aneh. Jadi wakil rakyat kok begitu,” urainya.
Perlu diketahui sambungnya, berobat hanya dengan KTP itu diperuntukkan bagi warga yang mengalami kondisi darurat kesehatan atau yang langsung masuk Unit Gawat Darurat (UGD).
“Jadi tidak bisa dilakukan secara cuma cuma seperti yang sudah dipraktekkan oleh Wakil Ketua DPRD kita, itu salah tafsir. Harus tetap mengikuti Juklak Juknis dong, kita harus menghormati prosedur yang ada di rumah sakit,” ujarnya.
Melihat dari fenomena itu, Dian menegaskan dirinya akan fokus mengawal program pemerintah selama itu pro kepada masyarakat.
“Kami yang fokus kepada masyarakat, kok mereka yang pada kepanasan ya. Kami pastikan kami ada untuk masyarakat,” pungkasnya.