Pemerintah memang bisa membatasi akses kepada media sosial, lanjut Akhmad, tapi jika tidak diimbangi dengan pendekatan persuasif kepada subyek semisal kelompok berbasis ideologis maka pembatasan tadi tidak akan selalu berhasil.
“Kata kuncinya memang kedewasaan sosial dan toleransi” tegasnya.
Kegiatan Bincang Teras Negeriku juga menjadi kegiatan pembuka dari rangkaian kegiatan Festival Literasi Nusantara yang digelar oleh LP3M Universitas Jember dalam rangka Dies Natalis ke 55 Universitas Jember.
“LP3M juga akan menggelar kegiatan literasi lainnya semisal literasi puisi bagi siswa SMA, lomba esai Keindonesiaan bagi mahasiswa dengan tema dari Universitas Jember untuk Indonesia, serta seminar sastra Indonesia di Fakultas Ilmu Budaya dan seminar pendidikan sastra Indonesia di FKIP. Kesemuanya dalam rangka memperingati Dies Natalis ke 55 Universitas Jember” pungkas Akhmad
Kegiatan Bincang Teras Negeriku yang dipandu oleh komika Vikri Rasta berjalan gayeng, dihadiri oleh 300 mahasiswa Universitas Jember.
Selain menghadirkan pembicara Dari Kementerian Kominfo dan Universitas Jember, tampil pula staf khusus Menkopolhukam, Sri Yunanto.
Sebelumnya dalam sambutan pembukaannya, Prof. M. Sulthon Masyhud, Wakil Rektor III Universitas Jember berharap agar kegiatan Bincang Teras Negeriku menjadi bagian dari pendidikan karakter di Kampus Tegalboto.
Selain menggelar kegiatan diskusi, LP3M juga mengadakan kompetisi mural bertema menjaga toleransi Indonesi. (iim/ich)