Bandung, transnews.co.Id-Guna mencegah penyebaran penyakit antraks, Dinkes Jabar tengah melakukan sejumlah upaya, agar penyakit antrak tidak masuk dan menyebar di Jabar.
Dinas Kesehatan provinsi Jawa Barat tengah berkoordinasi dengan Dinas Perternakan, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memeriksa kesehatan hewan ternak, khususnya sapi, sebelum masuk pasar.
“Antisipasi kami berkoordinasi dengan Dinas peternakan dan Disperindag, kami ingin pastikan hewan ternak, khususnya sapi, tak terpapar bakteri antraks,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Berli Hamdani, dikantornya, Sabtu (19/1/2020)
Kata Berli, pihaknya akan melakukan operasi pasar. Nantinya, Dinkes Jabar bakal melakukan sampel pada daging, terutama sapi, di pasar. Jika ada sampel yang mengandung bakteri antraks, pihaknya akan menarik daging tersebut dari pasar.
“Kita kunjungi pasar-pasar terutama yang menjual daging sapi, kemudian kita lakukan uji tes daging yang dijual ke masyarakat,” katanya.
Selain itu, Berli menyatakan bahwa Dinkes Jabar akan fokus pada peningkatan kualitas kesehatan dan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan pada 2020.
Langkahnya melalui program pemetaan yang sudah selesai di 2019 ini untuk mengetahui permasalahan kesehatan apa saja yang terjadi di Jabar.
“Setelah itu kita membangun sistem, mulai dari penggunaan pelayanan berbasis 4.0 dan mobile. Termasuk penanganan pencegahan stunting, penyakit menular, depresi dan sebagainya,” pungkasnya. (Chryst) Editor:Nas