Dinsos Jatim Bekali Klien Keterampilan Budidaya Cacing Tanah

“Kami berharap klien kami mandiri, termasuk dari sisi ekonomi. Sehingga mereka tidak bergantung kepada orang lain dan kesejahteraan mereka benar-benar terwujud,” harap Alwi.

Setelah mendapat sosialisasi, kata Alwi, 90 persen UPT siap menerapkan budidaya cacing. Pihaknya pun membagi pusat pelatihan dan budidaya di dua lokasi. Yakni, di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Karya (RSBK) Madiun untuk wilayah Mataraman, sementara UPT lain berpusat di UPT RSBD Pasuruan.

Selanjutnya, pengembangan kegiatan diserahkan kepada masing-masing UPT.

“Ini mudah dan menjanjikan. Tidak terlalu ribet serta tidak membutuhkan modal besar. Saya yakin insyaAllah banyak diminati,” ujarnya.

Masih kata Alwi, dalam seminggu ke depan, pihaknya akan menindaklanjuti sosialisasi ini dengan penandatangan nota kesepahaman dengan CV RAJ Organik.

Menanggapi arahan Kepala Dinsos Jatim, para kepala UPT Dinsos Jatim pun siap melakukan tindak lanjut budidaya cacing tanah. Hal ini disampaikan koordinator kepala UPT Dinsos Jatim, Pitono.

“Saya bersama kepala UPT lain siap menindaklanjuti harapan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Dinsos Jatim secepat mungkin. Dalam minggu ini kami harus siap. Jadi, kami jemput bola,” ujarnya.

Pitono berharap, produk cacing dari UPT Dinsos Jatim ini nantinya bisa memenuhi permintaan pasar.

Komitmen serupa juga disampaikan Kepala UPT Rehabilitasi Sosial Bina Karya Pasuruan (RSBK) Pasuruan Saroni.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya telah memiliki lahan yang siap digunakan untuk budidaya cacing tanah. Klien pun telah siap diberdayakan.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com