Banjarmasin, Transnews.co.id – Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan (Kalsel) terus melakukan pemantauan ke sejumlah ritel modern untuk memastikan ketersediaan minyak goreng kemasan.
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani, menjelaskan ritel modern memiliki batas penjualan setiap harinya, sebagai strategi pemerataan distribusi.
“Di tempat pajangan minyak goreng itu kosong karena setiap hari mereka (ritel modern) punya target tertentu untuk yang dipajang, tapi jika di tempat pajangan habis, di hari yang sama tidak dipajang lagi. Jika dipajang sebanyak-banyaknya, maka akan habis dibeli masyarakat di hari itu juga,” kata Birhasani, Banjarmasin, Senin (7/2/2022).
Hal ini, lanjut Birhasani, juga bertujuan untuk menghindari serbuan warga yang membeli minyak goreng kemasan berkali-kali, bahkan untuk dijual lagi.
Oleh karena itu, Birhasani mengatakan perlunya upaya percepatan distribusi minyak goreng kemasan dengan modal murah kepada pedagang, termasuk pasar tradisional. Hingga kini, lebih dari 16 merek minyak goreng murah sudah masuk pasar tradisional.
“Meski demikian tidak semua pedagang memiliki stok minyak goreng murah, hal ini karena masih menunggu habisnya stok modal lama,” ucap Birhasani.