Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian yang hadir di Rakor penguatan pemerintahan bidang komunikasi, Informatika, Statistik, dan persandian mengatakan tingkat kematangan keamanan SPBE di pemda semakin meningkat dari tahun 2022 dan 2023, hal ini selaras dengan semakin meningkatnya program pengelolaan keamanan informasi melalui penerapan instrument indeks KAMI.
Namun, masih terdapat catatan yang perlu ditingkatkan diantarannya adalah masih lemahnya kerangka kerja pengelolaan keamanan siber di pemda dari komponen People, Process, dan Tecnology. Berikutnya perlu aksi dan upaya secara adaptif, sistematis, serta kolaboratif dalam meningkatkan pengelolaan keamanan SPBE secara komprehensif.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan strategi keamanan siber nasional berdasarkan peraturan presiden Nomor. 47 tahun 2023 yaitu meuwujudkan keamanan siber, melindungi ekosistem perekonomian digital nasional, meningkatkan kekuatan dan kapabilitas keamanan siber yang andal dan berdaya tangka, dan mengutamakan kepentingan nasional dan mendukung terciptanya ruang siber global yang terbuka, aman, stabil, dan bertanggung jawab.
Kemudian ia mencontohkan, kalau keamanan didunia nyata itu ada TNI/Polri. Nah kemudian untuk keamanan siber atau di dunia internet atau maya yaitu Diskominfo Provinsi hingga kabupaten/kota yaitu dengan sebutan CSIRT (Computer Security Incident Response Team). Maka itu pihaknya berharap di Pemerintah kabupaten/kota di Indonesia segera membentuk keamanan siber yaitu CSIRT tersebut.