Tangerang – Pondok pesantren memiliki potensi besar untuk menghasilkan sumber daya manusia atau SDM yang berkualitas, bukan hanya dari sisi keagamaan dan akhlak tapi juga keterampilan yang berkelanjutan.
Hal ini diungkapkan Dodi Sugianto, calon legislatif DPR RI Dapil Banten III dari Partai Ummat saat bincang-bincang Kamis (08/02).
Dodi Sugianto menilai, UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren menjadi dasar kalau pondok pesantren harus meningkatkan tata kelola dalam rangka menjadikan lembaga tersebut betul-betul menyatu dengan sistem pendidikan nasional maupun global.
“Selama ini pesantren selalu identik dengan mencetak generasi yang unggul dari sisi akhlak maupun adab. Namun, hal itu masih belum cukup untuk menjadikan lulusan pesantren dapat bersaing di dunia industri,” tutur Dodi Sugianto.
Para santri menurut Dodi wajid mendapatkan keterampilan agar menjadi bekal mereka di masa depan bila garis tangannya tidak menjadi ulama.
“Santri tidak cukup hanya diberikan pendidikan agama maupun umum saja tapi juga wajib dibekali macam keterampilan agar mereka dapat menggunakannya di masa mendatang, memiliki usaha contohnya,” kata Dodi.
Realita tidak semua santri ketika lulus menjadi ulama menjadi lecutan lembaga pesantren memberikan keterampilan, mulai dari teknologi digital, bahasa, dan lain sebagainya.
“Salah satu contoh teknologi digital, mereka bisa diberi pelatihan soal algoritma media sosial. Nanti mereka bisa menggunakan ilmu tersebut untuk berdagang sambil berdakwah dengan konten-konten yang berkualitas,” tegasnya.