Doni Monardo, Tren Perkembangan Kasus Covid-19 di Indonesia Berada di Posisi Sangat Rendah

Jakarta, TransNews.co.id-Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo saat Rakor Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan dan Penanganan Covid-19 di Daerah melalui Teleconfrence menegaskan, tren perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia berada di posisi sangat rendah. Namun dalam beberapa minggu terakhir ini telah terjadi perkembangan Covid 19, angka kasus aktif lebih tinggi dari angka kesembuhan.

“Dua hari lalu kasus aktif Covid berada di posisi 5,99 persen, saat ini naik lagi 6,1 persen. Kemudian angka kesembuhan yang beberapa hari terakhir 91, 28 persen saat ini turun sedikit 0,2 persen,” ujarnya, Senin (3/5/2021).

Ia menjelaskan, Kemungkian pelandaian angka Covid 19 yang kita nikmati beberapa bulan terakhir akan berakhir.

“Saya tidak menakut-nakuti, tetapi faktanya kita lihat di beberapa daerah telah terjadi peningkatan kasus Covid. Ini perlu kita antisipasi agar tidak bertambah,” pesannya.

Doni mengungkapkan hampir semua daerah yang telah menjalankan PPKM Mikro mengalami kemajuan dalam pengendalian Covid 19. Angkanya penularnya turun 2,7 persen, namun di beberapa daerah justru angkanya naik 0,03 persen.

“Setelah libur panjang pasti di ikuti pasien di rumah sakit bertambah, angka kematian pun bertambah, dampaknya angka kematian bokter bertambah,”katanya.

Menurutnya,ini juga menjadi perhatian bagi tenaga kesehatan kita yang jumlahnya terbatas. Setiap ada perawat dan Dokter memiliki gajala sakit, di berikan prioritas untuk mendapatkan perawatan. Karena beberapa bulan yang lalu ada dokter tidak mendapatkan fasilitas kesehatan sama sekali.

Kami harapkan bapak Gubernur Bupati dan Walikota, mencari informasi adanya tenaga kesehatan yang menderita Covid 19 mohon kiranya memberikan atensi. Ini juga memberikan semangat kepada tenaga kesehatan untuk bekerja lebih giat lagi dalam memberikan pelayanan,” terangnya.

Dibeberapa provinsi,kata Doni masih bertahan di bawah 50 persen, tetapi sudah ada di beberapa provinsi masuk angka di atas 50 persen.

“Mohon juga di antisipasi setelah lebaran, di harapakan seluruh rumah Rumah Sakit terutama, instalasi ruangan Isolasi dan ICU betul-betul melakukan siaga,”tuturnya.

Kalau seandainya kasusnya masih rendah mohon kepala daerah bisa mengumpulkan para dokter, tenaga kesehatan untuk konsulidasi dulu, sehingga nanti kasus Covid 19 nya naik,”katanya.

Doni mengatakan, pasien yang ada bertambah para dokter dan tenaga kesehatan sebagai ujung tombak dalam memberikan pelayanan mereka dapat bekerja secara optimal dan bisa menekan angka kematian,” pintanya.

Setiap kedatangan orang,lanjut Doni wajib karantina yang datang pertama di swab. Meski mereka membawa dokumen bebas Covid 19. Ini tidak ada menjamin dokumen yang di bawa mereka bebas dari Covid 19.

“Tidak ada menjamin dokumen yang mereka bawa, mereka bebas dari Covid 19. Wajib di karantina dan yang pertama datang wajib kita swab,”tegasnya.

Masih kata Doni, beberapa hari terakhir ini, kegiatan-kegiatan ke agamaan mulai kendor, salat tarawih berjamaan tampa memakai masker, mudik sudah mulai ada meski sudah di larang 7 persen itu angkanya sama dengan 18, 9 juta orang.

“Tugas kita adalah menguranginya, buka puasa bersama, aktifitas perkantoran dan takziah, pusat-pusat perbelanjaan, jelang dan sesudah hari raya idul fitri mohon ini di antisipasi,” tandasnya.(*)Editor:Nas

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com