“Kata ibu saya, saat itu kayak ada yang mendorong kami dari belakang dan Honda Vario berwarna putih yang dikendarainya oleng menabrak tugu Gapura tersebut. Dan seketika itu, ayah tidak sadarkan diri karena mengalami pendarahan di kepala. Terang Indah.
Lebih lanjut, Indah menuturkan bahwa saat kejadian kecelakaan itu sempat ditolong polisi dengan mobil patroli dan dilarikan ke rumah sakit terdekat yaitu rumah sakit Sumber Gelagah Pacet, Mojokerto. Karena peralatan di rumah sakit tersebut kurang lengkap, akhirnya di siangnya di rujuk ke Rumah sakit type A di RSUD Sidoarjo.” ucap Indah menceritakan peristiwa tersebut sambil meminta maaf kepada pentakziah apabila ayahnya punya salah.
Namun, takdir berkata lain, ayahnya tidak bisa tertolong lagi setelah sempat mendapatkan perawatan medis dari RSUD Sidoarjo dan pada hari Minggu siang sekitar pukul setengah dua dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan ibunya selamat dari kecelakaan tersebut mengalami luka-luka di bagian kaki dan wajahnya diperbolehkan pulang.
Kepergian Suharto untuk selama-lamanya menyisahkan duka yang mendalam dari berbagai kalangan. Pembina DPD SWI (Sekber Wartawan Indonesia) Kabupaten Sidoarjo Joni, SE mendengar berita duka atas meninggalnya Suharto tersebut merasa sangat terharu dan merinding.
“Sebagai Pembina wartawan di Kabupaten Sidoarjo khususnya SWI mendengar berita duka tersebut sangat mengagetkan kita semua, kami sungguh terkejut dengan berita duka ini. Memang segala sesuatunya takdir dari Allah SWT. Kita Wartawan SWI Kabupaten Sidoarjo ikut berbelasungkawa yang sangat dalam. ” tuturnya.