TN.MAKASAR l — Pernyataan Yurianto selaku Jubir Satuan Tugas Penanganan Pandemic COVID-19 “Yang kaya melindungi yang miskin agar bisa hidup dengan wajar dan yang miskin melindungi yang kaya agar tidak menularkan penyakitnya.” – langsung menjadi viral. Karena kata-kata tersebut akhirnya menimbulkan perdebatan. Betulkan orang miskin sumber penyakit COVID-19? Ini adalah anggapan yang bias kelas, dan harus dibantah secara objektif.
Hal tersebut mengharuskan DPD SEKBER WARTAWAN INDONESIA (SWI) Provinsi Sulawesi Selatan mengeluarkan pernyataan pengutukan terhadap bahasa yang dilontarkan oleh Yurianto.
Menurut Rintoh Rachim, selaku Ketua DPD SWI Sulawesi Selatan mengataksn, bahwa tidak sepatutnya seorang yang berpendidikan dan berpangkat seperti dia mengeluarkan bahasa yang menyinggung persoalan strata sosial masyarakat.
“Jikalau memang pemerintah menganggap si miskin sebagai penyebar wabah corona di Indonesia, apa landasan dasarnya? Justru ketika seluruh negara menutup akses dari luar, Indonesia malah tetap membiarkan TKA Cina datang kenegara kita. Padahal sumber awal virus tersebut justru dari Cina,” ungkap Rintoh, sabtu (4/4/2020).
Lebih jauh Rintoh mengatakan, bahwa ia mengecam keras pernyataan jubir pemerintah terkait corona tersebut.
“Dan saya harap, pemerintah tidak boleh memberikan pernyataan yang membuat blunder. Karena kalau rakyat sudah marah, nanti bisa bahaya…” tutup Rintoh.*** (Dim)