Pusvetma adalah satu-satunya UPT milik pemerintah di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang memproduksi vaksin hewan. Salah satu produknya adalah Vaksin Brucivet yang dapat digunakan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan Brucellosis.
“Kalau ada vaksin produk lokal yang berkualitas kenapa harus (pakai) produk impor” lanjut Nuryani pada saat berbicara di depan undangan yang hadir.
Dalam acara yang dihadiri oleh perwakilan Ditjen PKH, perwakilan dinas daerah, perwakilan PDHI, PT. Nestle Indonesia, Muspida Kecamatan Krucil, Pengurus dan para Pengawas KUD Argopura Krucil serta perwakilan peternak ini, Kepala Pusvetma Agung Suganda juga mengajak masyarakat untuk mencintai dan menggunakan produk-produk dalam negeri.
“Pusvetma menyediakan vaksin hewan berkualitas. Negara tetangga telah menggunakan produk milik Indonesia (Pusvetma), seharusnya kita di NKRI sendiri, mencintai dan menggunakan produk-produk dalam negeri yang kualitasnya tidak kalah dan lebih cocok dengan situasi penyakit di Indonesia”, ungkapnya.
Lebih lanjut Agung menjelaskan bahwa Pusvetma juga menggandeng PT. Nestle Indonesia untuk terus mensosialisasikan penggunaan vaksin Brucivet pada peternakan sapi perah di bawah binaan PT. Nestle Indonesia mendukung pembebasan Brucellosis di Jawa Timur.
Adapun KUD Argopuro sendiri merupakan salah satu KUD binaan PT. Nestle Indonesia. KUD ini memiliki anggota yang cukup besar dan jumlah sapi perah cukup banyak yaitu sekitar 5.000 ekor. Setiap harinya kurang lebih 42 ton susu segar di suplai ke PT. Nestle dengan standar yang sudah ditetapkan. Bagi peternak, sapi perah menjadi aset terbesarnya, sebagai sumber penghasilan bagi peternak. Kesehatan ternak pun menjadi prioritas agar produksi susu dan populasinya terjaga, salah satunya dengan berupaya untuk menjaga kesehatan sapi melalui vaksinasi Brucella.