Selain itu, solusi IoT ini juga memungkinkan pengelolaan tambak yang lebih optimal. Data yang melalui sensor IoT dikirim melalui jaringan komunikasi yang aman dan dianalisis oleh platform analitik Indosat. Dengan hasil analisis yang akurat, pengelola tambak dapat mengambil langkah yang lebih tepat dan efisien untuk menjaga kualitas air yang dibutuhkan, meningkatkan produktivitas usaha perikanan, sekaligus tetap melindungi ekosistem mangrove. Diharapkan dengan teknologi ini, penebangan area mangrove yang ada dapat dikurangi, karena lahan tersebut akan dikelola lebih baik sebagai tambak.
Kolaborasi untuk Dampak Lingkungan yang Lebih Luas di Desa Setabu, Kalimantan Utara, Indosat telah menerapkan solusi geospasial untuk menghadapi masalah deforestasi mangrove akibat budidaya rumput laut. Bekerja sama dengan GSMA, Indosat meluncurkan proyek pemetaan partisipatif digital untuk membantu masyarakat memetakan wilayah pesisir dan laut.
Proyek ini mencakup area seluas 351,4 hektar, menghasilkan peta digital yang menyediakan informasi penting tentang kondisi ekosistem dan dapat diakses secara offline melalui perangkat seluler, mempermudah pengelolaan sumber daya alam.
Inisiatif ini tidak hanya berkontribusi pada pelestarian ekosistem pesisir, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk terlibat aktif dalam upaya menjaga lingkungan.
Hal ini membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam melindungi alam sekaligus meningkatkan kesejahteraan komunitas lokal. Upaya Berkelanjutan untuk Keberlanjutan Lingkungan Indosat berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.