Duta Seni Kabupaten Trenggalek Tampil di TMII

Melalui kebijakan percepatan investasi, Nur Arifin, mengundang para investor. “Kalau ada investor yang masuk di sektor apapun, apakah pariwisata, _hospitality_, industri, kerajinan atau manufaktur, silahkan masuk. Kita akan kasih _tax holiday_ (pembebasan pajak) selama tiga tahun pertama. Sehingga tidak perlu membayar pajak daerah. Kita sudah membentuk tim percepatan investasi,” ungkapnya.

Bupati termuda di Indonesia ini, kemudian menyampaikan slogan baru Kabupaten Trenggalek, dengan sebutan _‘Meroket.’_ Slogan ini merupakan singkatan dari ‘Maju Ekonomi Rakyatnya, Orang dan Organisasinya Kreatif, dan Ekosistem yang Terjaga’. “Slogan ini harus menjadi motivasi pembangunan di Trenggalek yang bermuara pada kemakmuran, kesejahteraan manusia, dan lingkungan,” ujarnya.

Tidak hanya pejabat dan masyarkatnya yang kompak. Kabupeten Trenggalek juga mengirimkan para duta seni terbaik dan dedikatif. Hal ini tercermin dari empat jenis pertunjukan yang mereka garap secara serius. Berbagai elemen seni pertunjukan, seperti penataan gerak; tari; musik, lagu serta visual (tata kostum), menjadi kesatuan penampilan yang utuh.

Duta Seni Kabupatean Trenggalek menampilkan empat karya seni pertunjukan. Diawali penampilan tari _’Bedaya Denawa Estri’_ dan tari _’Pangiket Sinongkel’_. Disusul kemudian persembahan musik dan lagu campursari dengan lagu unggulan _’Monggo Tindak Trenggalek’_ yang dengan apik dinyanyikan langsung Bupati Trenggalek, H. Mochamad Nur Arifin, beserta istri dan penyanyi bintang tamu. Apresiasi seni dan budaya ini kemudian ditutup dengan pergelaran drama tari, _’Sumilake Prahara Mustikaning Tumpuk,_.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com