Begitu juga dengan transaksi menggunakan bank digital juga akan semakin besar menjadi Rp48 ribu triliun tahun depan, atau kenaikan 21,8 persen dari outlook tahun ini Rp40 ribu triliun.
Bagi Bank Indonesia, keniscayaan ekonomi digital sudah tidak bisa dibendung lagi. Bank Indonesia, tambah Perry Warjiyo, terus mengakomodasi dan beradaptasi dengan perkembangan tersebut. Bank Indonesia akan terus menggenjot perluasan digitalisasi sistem pembayaran.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga menambahkan, lembaga itu tetap mempersiapkan sejumlah strategi untuk mendukung target tersebut. Salah satu langkah yang dilakukan melalui penguatan konsolidasi industri.
Bentuknya, berupa membangun ekosisitem end-to-end antara perbankan digital, fintech, dan e-commerce. “Ini termasuk upaya BI mendukung terbentuknya unicorn-unicorn yang tangguh. Selain itu, BI akan terus mengembangkan infrastruktur sistem pembayaran yang modern,” ujar Perry Warjiyo.
Dari gambaran di atas, seperti yang disampaikan Bank Indonesia, ke depannya, bisnis berbasis digital semakin menjanjikan. Indonesia yang perhatian dan terus mengembangkan ekonomi berbasis digital sudah mengambil langkah yang tepat dengan menempatkan ekonomi digital sebagai penopang pertumbuhan ekonomi bangsa ini.