‘’Di kuartal IV-nya akan lebih baik lagi, tentunya dengan asumsi varian baru maupun klaster aktivitas pendidikan dan ekonomi masih bisa terkendali dengan baik. Sehingga tak perlu menginjak rem lagi,” ujar Menkeu Sri Mulyani. Mengacu pada angka riil kuartal I dan II, serta proyeksi Kuartal III dan IV, ia optimistis pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini akan berkisar di rentang 3,7%–4,5% secara tahunan.
Pertumbuhan Sektoral
Proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahun 2021 itu, dari sisi produksi ditandai oleh growth sejumlah sektor. Menteri Keuangan Sri Mulyani merincikan, sektor industri pengolahan pada kurun Januari sampai Agustus 2021 tumbuh positif 12,9% dibandingkan periode yang sama di 2020. Justru, di kurun Januari–Agustus 2020 industri pengolahan terkontraksi 16%. “Industri pengolahan pulihnya luar biasa kuat dari kontraksi 16% tahun lalu dan sekarang positif 12,9%,” ungkapnya.
Sektor perdagangan pada Januari sampai Agustus 2021 tumbuh 16,4%, versus Januari–Agustus 2020 yang juga terkontraksi 16,4%. Sri Mulyani mengatakan, awalnya sektor perdagangan diprediksi akan sulit tumbuh karena ledakan varian virus Delta Covid-19. Akan tetapi, rebound dan recovery sangat kuat.
Pada sektor jasa keuangan dan asuransi masih terkontraksi 2,9% pada Januari sampai Agustus 2021 dibandingkan pada Januari sampai Agustus 2020 yang masih juga tsusut 5,5%. Menkeu Sri Mulyani mengatakan sektor tersebut masih harus berjuang, karena dari tahun lalu masih terkontraksi hingga saat ini.