Tentang bahan baku, menurut Menperin, bahan baku industri furnitur dan kerajinan di Indonesia bisa dikatakan cukup melimpah, dari kayu hutan produksi dalam negeri yang menyediakan aneka rupa jenis kayu, termasuk di dalamnya rotan. Indonesia adalah penghasil 80 persen rotan dunia.
Pemerintah sendiri bertekad terus mendukung daya saing produksi furnitur dalam negeri itu dengan menyediakan fasilitasi pusat logistik bahan baku, program revitalisasi mesin atau peralatan, fasilitasi politeknik furnitur, program pengembangan desain furnitur, insentif tax holiday, tax allowance serta sejumlah insentif lainnya. Pemerintah juga telah mendorong kemudahan usaha melalui UU 11/2020 tentang Cipta Kerja.
Maka, Menperin juga berharap agar pelaku industri furnitur terus melakukan inovasi atas produk dan teknologi, seraya menerapkan prinsip cleaner production, eco-efficiency, dan selalu melakukan eksplorasi kekayaan budaya nasional dengan kemasan modern serta mengikuti tren pasar global. ‘’Ayo kita lakukan bareng-bareng, jangan jalan sendiri-sendiri. Kita perlu bekerja sama satu dengan yang lain untuk menguatkan daya saing,’’ kata Menteri Agus Gumiwang.