TN.ACEH l— Tak banyak pejuang Aceh pasca perjanjian damai Indonesia-GAM (Gerakan Aceh Merdeka) diberlakukan, mendokumentasikan peristiwa konflik dalam bentuk literasi. Fauzan Azima terkecuali. Karena dalam waktu dekat, mantan Panglima GAM wilayah Linge ini akan melaunching buku dengan judul “Sang Gerilyawan” (Memoar Panglima Linge), dimana buku tersebut berkisahnya suka dukanya menjadi gerilyawan demi kemerdekaan Bangsa Aceh.
“Kalau tak ada halangan buku tersebut akan dilaunching pertengahan Desember ini. Tempatnya di Jakarta, dan semoga saja berjalan dengan lancar,” ungkap Fauzan, Selasa (7/12/2021).
Buku yang memiliki ketebalan 300 halaman lebih ini semacam potret peristiwa yang coba direkam dalam tulisan. Ada 10 memoar di dalamnya, dimana dalam satu memoar terdapat beberapa kisah. Ada yang satu memoar berisi 5 kisah, 10, bahkan ada juga yang lebih 20.
“Kisah yang terpisah-pisah itu sengaja dibuat per memoar, agar terdapat benang merah satu dengan yang lainnya,” terang Fauzan lagi.
Menurut Fauzan, ia tulis buku ini bukan untuk unjuk diri, atau mengorek luka lama saat konflik dulu. Tetapi lebih kepada sumbangsih pemikiran melalui tulisan, agar kisah yang pernah ada atau terjadi itu bisa diambil hikmah dan pelajaran.
“Ini adalah bentuk kejujuran kami melalui literasi, jangan pernah dikaitkan dengan apa pun. Karena peristiwa dan kisah yang ditulis, adalah kisah yang saya alami sendiri,” terang Fauzan.