FKUB Pekalongan Imbau Masyarakat Rayakan Imlek Dengan Sederhana dan Prokes

Pasalnya, etnis Thionghoa yang beragama Kristen, Budha, Khonghucu juga turut merayakan dari sisi tradisi, tetapi ada sebagian terutama yang menganut Khonghucu berpendapat sebagai sebuah agama.

Kedua-keduanya sama, oleh karena itu Perayaan Imlek ini merupakan kegembiraan luar biasa khususnya di Indonesia.

Mengapa demikian? Karena tradisi Imlek ini sudah pernah dilarang selama 32 tahun oleh pemerintah pada saat era Presiden Soeharto dengan berbagai alasan sejak peristiwa G30S/PKI 1965, dimana Presiden Soeharto kala itu mengemban mandat Surat Perintah Sebelas Maret 1966 (Supersemar) langsung membuat aturan.

BACA JUGA :  Kondisi Arus Lalulintas Tol Purbaleunyi Libur Imlek Hari Ini

Selama 32 tahun waktu itu, etnis Thionghoa betul-betul terkungkung tidak bisa mengadakan imlek, tidak ada barongsai, pernak-pernik Imlek berdominasi merah.

“Namun baru setelah era Reformasi Presiden Dr. K. H. Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur memikirkan hak asasi manusia bisa digelar kembali,” terang Marzuqi.

Marzuqi mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek untuk seluruh warga Thionghoa apapun agamanya baik Khonghucu, Budha, Kristen, dan sebagainya yang merayakannya.

BACA JUGA :  Ditlantas Polda Metro Jaya Kerahkan 200 Personel Amankan Perayaan Imlek

Pihaknya sudah berkomunikasi dengan perwakilan etnis Khonghucu, bahwa FKUB akan menyelenggarakan acara khusus yang digelar sederhana dan terbatas yang melibatkan anggota-anggota FKUB yang berbeda-beda agama dalam perayaan Imlek bertajuk “Paora Umat Khonghucu Grumungan”.

Yang dijadwalkan terselenggara pada Minggu, 6 Februari 2022 mendatang di Kantor Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Jalan Salak Kota Pekalongan.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com

Pos terkait