Hal ini dimaksudkan untuk turut serta mangayubagya sekaligus menunjukkan bahwa kerukunan umat beragama tetap terjaga di Kota Pekalongan.
Acaranya digelar dengan sederhana agar ke depan FKUB bisa lebih intens turun ke bawah dan masuk ke ruang-ruang masyarakat yang berbeda agama. Jadi, kami mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kerukunan.
“Kepada para pemuka agama dan masyarakat diimbau juga untuk tidak menggelar event yang dapat menimbulkan kerumunan. Kegiatan keagamaan sebisa mungkin tetap mematuhi aturan yang berlaku, yakni protokol kesehatan,” katanya.