“Saat ini, banyak tren bermunculan di media sosial, dan sering kali kita merasa terdorong untuk selalu up-to-date. Jika tren tersebut bersifat positif, hal ini bisa menjadi peluang untuk pengembangan diri. Pada dasarnya, kita tidak berlomba untuk mengalahkan orang lain, tetapi untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Oleh karena itu, pastikan setiap langkah yang kita ambil memberikan dampak positif bagi diri dan masyarakat,” jelas Samanta.
Senada dengan hal itu, Didiet Maulana menekankan pentingnya mengenali diri sendiri dalam menghadapi arus tren yang terus berubah sejalan dengan perkembangan AI.
“Jangan takut untuk mengeksplorasi minat dan potensi yang kita miliki. Media sosial memang bisa menjadi inspirasi, tetapi jangan sampai membuat kita kehilangan jati diri. Temukan apa yang benar-benar membuat kita bahagia dan jadikan itu sebagai pijakan untuk berkembang,” ujar Didiet.
Dihadiri peserta dari berbagai jurusan, seminar BUNDLife bekerja sama dengan Prodi Komunikasi UPER menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengeksplorasi potensi diri dan membangun pola pikir sehat di era digital.
Peserta mengikuti diskusi dengan psikolog dan praktisi industri mengenai kesehatan mental, pengelolaan stres, dan dampak media sosial terhadap identitas diri. Melalui seminar ini, BUNDLife membekali peserta dengan wawasan dan keterampilan untuk menghadapi tantangan dunia modern dengan lebih percaya diri dan tangguh.
Sebagai informasi, saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tengah membuka peluang untuk berkuliah di UPER. Bagi calon mahasiswa yang tertarik, dapat mengakses informasi selengkapnya melalui https://pmb.universitaspertamina.ac.id/