Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono juga mengungkapkan bahwa standarisasi kompetensi ini penting untuk memastikan kualitas pekerja yang diharapkan bisa meningkatkan kinerja. “Jadi tujuannya itu adalah membuat SDM lebih kompeten dan perusahaan menjadi lebih produktif,” kata Didik.
Saat ini, ujarnya, BNSP telah memiliki 21 sektor yang bisa diujikan. Di setiap sektor mempunya profesi dan kompetensi masing-masing. “Kita dikawasan industri memiliki banyak ragam, mulai dari kompetensi welding, pengendara forklift, supir trailer. Dengan mengikuti sertifikasi, maka mereka akan lebih mengerti dan aman ketika menjalankan proses produksi yang berstandar internasional,” katanya.
Didik menegaskan, peningkatan SDM adalah hal yang harus dilakukan karena hanya dengan itu, perusahaan asing akan tertarik dan berinvestasi di Indonesia yang pada akhirnya akan mampu menyerap tenaga kerja. “Apalagi saat ini Indonesia tengah menyongsong bonus demografi, dimana terjadi ledakan jumlah usia produktif atau tenaga kerja yang sangat tinggi. Harapan saya. Ini akan diserap oleh Industri. Sehingga industrinya akan tumbuh dan GDP per kapita naik,” ujarnya.
Ketua BNSP, Syamsi Hari juga menegaskan bahwa dengan adanya uji kompetensi bisa meningkatkan produktifitas bagi perusahaan di Jatim dan seluruh Indonesia. Kr uji kompetensi adalah kinerja SDM dalam hal aplikasi di pekerjaannya. “Dalam hal ini PT SIER dan JIIPE hadir bersama Kadin Jatim untuk mengawal tersertifikasi. DI tahun ini, baru di kawasan industri ini kami melakukan sertifikasi kompetensi. Ada sekitar 360 tenaga kerja yang ikut sertifikasi. Tetapi sebelumnya teman kadin juga telah melakukan sertifikasi,” kata Syamsi.