Gegara Corona, Harga Jual Jahe di Talegong Garut Melonjak Tajam

Tata, Mantan Kades Sela Awi yang sukses menjadi pengusaha jahe di Talegong Garut. (Photo-Yat)

Garut, transnews.co.id-Dampak corona bagi sebagian petani utamanya petani jahe di Desa Sela Awi,Kecamatan Talegong Garut Jawa Barat membawa berkah tersendiri, sebab harga jual komoditas Jahe harganya melonjak cukup tajam.

Oman (50) salah seorang petani jahe warga Sela Awi mengaku, sebelum wabah corona merebak, harga jual jahe ke pengepul berkisar antara 10-12 ribu/kg. Saat corona merebak harga jual ke pengepul hingga 30-45 ribu/kg.

“Alhamdulillah, harga jual jahe akibat dampak corona lumayan tinggi, sehingga biaya produksi tertutupi dan ada keuntungan cukup lumayan untuk menutup kebutuhan hidup dimasa sulit akibat corona,”ujar Oman.

Ditempat terpisah Tata,pengepul jahe kepada transnews, Rabu (14/4/2020) mengakui bahwa memang harga komoditas Jahe memang cukup tinggi akibat banyak permintaan pesanan dari berbagai daerah di Indonesia terutama pasar lokal Bandung dan Jakarta,bahkan ada juga permintaan dari sebuah pabrik jamu.

“Harga jual komuditas jahe biasa dan jahe merah kisaran 45 ribu sampai 50 ribu/kg, padahal biasanya paling mahal 20 sampaii 30 ribu/kilo tetapi sekarang sejak corona merebak harganya melonjak tinggi,”ujar mantan Kades ini.

Seiring banyaknya order pesanan, penjualan Jahe setiap harinya, lanjut Tata, 4 hingga 6 ton/ harinya. Padahal sebelum seminggu sekali hanya 2 ton saja,”ungkapnya.

Menurut Tata, Jahe paedahnya banyak sekali untuk dikusumsi langsung maupun untuk obat abatan pabrikan dan jamu tradisional.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com