Gubernur Jabar: Tidak Boleh Ada Cerita Stanting Di Jabar

KOTA BANDUNG,Transnews.co.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara Wisuda Sekolah Perempuan Capai Impuan dan Cita Cita (Se Koper Cinta) angkatan pertama di Gymnasium UPI, Kota Bandung, Selasa (22/10/19) menegaskan tidak boleh ada cerita stunting di Jabar, tidak boleh ada cerita gizi buruk di Jabar, tidak boleh ada cerita ibu dan anak meninggal dunia dalam persalinan di Jabar.

“Anak kita harus punya IQ tinggi karena kecerdasan akan menjadi kunci dalam berkompetisi.Anak-anak harus berakhlak. Anak-anak kita harus menjadi orang beriman,” tegas Gubernur.

Menurut Gubernur, Empat nilai itu menjadi syarat dalam 26 tahun ke depan –kalau Indonesia ingin menjadi salah satu negara hebat di dunia,” imbuhnya.

Gubernur mengatakan, wisudawati Sekoper Cinta adalah perempuan juara yang siap menjadi solusi bagi dirinya sendiri, keluarga, dan lingkungan. Hal itu juga yang tertera dalam ikrar Sekoper Cinta.

“Saya berharap wisudawati Sekoper Cinta mampu merekrut tiga kader perempuan didesanya. Dengan begitu, akan ada 10.800 perempuan yang menjadi juara setiap tahunnya,” Harapnya.

Sebagaimana diketahui Pemerintah Daerah Provinsi Jabar meluncurkan program Sekoper Cinta untuk menekan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, menggerus angka gizi buruk balita, mengurangi jumlah stunting, dan menurunkan angka kematian ibu dan anak dalam persalinan.

Ketua Umum Sekoper Cinta yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Jabar Atalia Ridwan Kamil mengatakan, Sekoper Cinta menjadi wadah bagi perempuan Jabar untuk melakukan interaksi, komunikasi, bertukar pengetahuan, dan pengalaman.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com