Jatim Transnews.co.id- Gubernur Jawa Timur,Khofifah Indar Parawansa meminta agar lahan idle (lahan yang tidak di gunakan) milik Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian dan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur dipetakan dan bisa dimanfaatkan untuk produksi tanaman kopi dan kakao oleh organisasi kepemudaan maupun kelompok perempuan dengan sistem kerjasama kemitraan.
“Kita ingin lahan mana yang bisa kita lakukan kerjasama dengan pemuda Ansor, kita lakukan kerjasama dengan pemuda Muhammadyah, kita kerjasama dengan koperasi wanita dan juga Pramuka, sehingga nantinya adalah pemuda produktif, “ujarnya dalam rapat virtual penguatan ekonomi masyarakat Jawa Timur melalui agribisnis kopi dan kakao berbasis kelompok wanita dan pemuda, Selasa (19/1/2021).
Gubernur Khofifah mengatakan, pemanfaatan lahan idle untuk peningkatan produktifitas perkebunan kopi dan kakao tersebut merupakan bagian dari program Jatim Bangkit tahun 2021 yang berbasis partisipasi masyarakat.
Selain itu, dirinya menyarankan adanya kerjasama dalam bentuk kemitraan antara organisasi kepemudaan dengan pusat penelitian kopi dan kakao yang ada di Jawa Timur guna peningkatkan produktifitas tanaman tersebut.
Sementara itu Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Dr Ir Wahyu Susilo SP MP menjelaskan bahwa peluang pasar produksi kopi dan kakao di Jawa Timur masih cukup besar.
“Saat ini Masih terjadi kekurangan bahan baku industri untuk biji kopi dan kakao di Jawa Timur,”ungkapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri kopi dan kakao tersebut, sambungnya serta kebutuhan nasional atau ekspor perlu pemanfaatan potensi sumber daya (lahan/ SDM/IPTEK) yang telah tersedia untuk secara signifikan meningkatkan perekonomian masyarakat Jawa Timur.