PROBOLINGGO, transnews.co.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berkomitmen untuk meningkatkan konektivitas transportasi di sektor pelayaran Jawa Timur.
Untuk itu, Gubernur Khofifah secara khusus melakukan ground breaking gudang dan meninjau perpanjangan dermaga 2 di Pelabuhan Probolinggo Kota Probolinggo. Rabu (02/08/2023).
Bukan tanpa alasan, peningkatan kapasitas dan layanan Pelabuhan Probolinggo ini penting dilakukan karena pelabuhan ini memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang kelancaran distribusi logistik dari dan ke wilayah Jawa Timur serta dari dan ke berbagai negara.
Selain itu, Pelabuhan Kota Probolinggo tersebut juga merupakan lokasi yang strategis sebagai back up Pelabuhan Tanjung Perak dan memiliki potensi yang besar sebagai pintu gerbang dari wilayah-wilayah hinterland-nya yang meliputi Probolinggo, Jember, Pasuruan, Situbondo dan Lumajang.
“Tingkat pemakaian atau Berth Occupancy Ratio (BOR) Dermaga 2 Pelabuhan Probolinggo di tahun 2022 sudah sebesar 68% dengan jumlah volume bongkar muat sebesar 2 juta ton dan berpotensi naik pada Tahun 2023,” kata Gubernur Khofifah.
Sesuai ketentuan dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan laut Nomor: UM.002/38/18/DJPL-11 tentang Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan, nilai kinerja dermaga diatas 70% perlu dilakukan pengembangan.
“Untuk itulah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perhubungan pada Tahun Anggaran 2023 mengembangkan Pelabuhan Probolinggo ini,” tegasnya.
Pengembangan Pelabuhan Probolinggo tersebut, meliputi perpanjangan Dermaga 2 sebesar 92 x 31 m2, peningkatan kapasitas menjadi 50.000 DWT di sisi depan dan 20.000 DWT di sisi belakang. Diketahui saat ini Dermaga 2 eksisting saat ini berukuran 305 x 31 m2 dengan kapasitas 25.000 DWT di sisi depan dan 20.000 DWT di sisi belakang.